28 April 2009

Berikut tulisan Seorang Konsumen Kantor pos malang

Blog Entry KANTOR POS & GIRO SARANG MALING ????!!!!!
teman2... sebagai insan pos (bahasa kerennya) atau "orangpos" kita sangat prihatin dengan adanya tulisan ini, semoga semakin menyadarkan kita, bagaimana bersikap jujur dan menghargai konsumen.
Jul 26, '08 5:15 AM
for everyone

Sebelumnya saya minta maaf apabila blog edisi ini ada yang menyinggung perasaan yang membaca karena mungkin pembaca blog ini atau istri/suami/or saudaranya bekerja pada institusi tersebut di atas. Tapi memang inilah puncak dari ketidakpuasan kami sekeluarga dengan pelayanan yang diberikan oleh Kantor Pos & Giro negeri ini. Peristiwa ini terjadi sudah seminggu yang lalu.

Awalnya adalah Kakak saya yang memiliki sahabat baik dari Australia. Lewat E-mail dia sudah menyampaikan telah mengirim paket yang ditujukan untuk kakak dan juga saya sendiri. Awalnya dia tidak memberitahukan apa isi paketnya ( mungkin sebagai surprise ). Namun setelah ditanya kira-kira kirimannya apa, maka dia memberitahukan bahwa yang dikirim adalah 1 unit HP PDA ( Produk China ) dan 1 buah Arloji merek G-SHOCK yang kualitasnya tak perlu diragukan lagi. Patut dicatat bahwa beberapa tahun lalu dia sudah sering mengirim paket yang saat kami terima lewat Kantor Pos & Giro selalu lancar. Contoh kirimannya antara lain Souvenir seperti Kaos, tas atau hiasan dari Australia. Dan proses pengirimannya tidak lebih dari 1 bulan.

Namun kiriman kali ini semua penuh dengan kejanggalan, waktu 1 bulanpun lewat, dan kami sudah mulai was-was. Lewat E-mail, kakak saya menyampaikan pada sahabatnya itu bahwa paket yang dia kirim belum diterima. Sahabat dari Australia inipun segera mengecek ke Pos di negaranya. Dan menyampaikan kabar bahwa pengiriman dari Australia sudah berjalan lancar.

Kamipun tidak tinggal diam, kami juga mengecek bagian ekspedisi di Kantor Pos Besar Kota Malang. Dan kami menerima informasi belum ada pengiriman dan untuk mengeceknya kami harus mempunyai nomor resi pengiriman dari si pengirim.

Bebarapa hari kemudian ternyata tak disangka paket dari Australia itu sudah datang dan anehnya paket itu dikirim oleh pegawai Pos keliling yang biasanya mengendarai sepeda motor. Yang lebih janggal lagi tak ada satupun dokumen tanda terima yang harus ditandatangani oleh kami sebagai penerima paket ( pada saat itu diterima oleh Ibu saya yang ada di rumah ). Satu kejanggalan lagi biasanya katika kami menerima paket dari Australia via kantor pos, maka kami mendapatkan Surat Pemberitahuan untuk mengambil paket tersebut termasuk membayar bea kirim dan lain-lain. Tapi kali ini prosedur itu tidak kami lalui sama sekali.

Karena paket itu ditujukan kepada kakak saya, maka oleh ibu saya tidak dibuka dulu, menunggu kakak saya datang untuk membukanya.

Ketika kakak saya datang dan membuka paket itu, ternyata yang kami temukan adalah kekecewaan dan kekesalan dari paket yang sudah kami terima. Bagaimana tidak ? HP PDA-nya sudah raib entah ke mana sedangkan yang kami terima hanyalah tinggal Box HP Tersebut dengan Handsfree-nya saja ( mungkin pencurinya tidak membutuhkannya lagi ).

Kekecewaan dan kekesalan kami semakin bertambah ketika Arloji G-SHOCK yang rencananya akan diberikan kepada saya ternyata sudah berganti merek dengan jam Tangan Casio yang lebih murah yang sering dipakai anak-anak ABG. Arloji G-SHOCK raib sehingga membuat saya juga shock.

Kami benar-benar kecewa dengan layanan dari Kantor Pos & Giro. Mengapa kami mencurigai ada keterlibatan Oknum dari Kantor Pos dan Giro setempat? karena kami menerima paket ini tidak lewat prosedur yang biasanya. kami seolah-olah mendapat kemudahan untuk tidak menandatangani dokumen-dokumen penerimaan dan juga membayar bea-bea yang ada. namun ternyata kemudahan ini membawa celaka tiga belas.

Kami sudah complain atas kondisi yang kami alami dengan pihak-pihak yang terkait di Kantor Pos. Namun mereka hanya ndlahom wae ( Bahasa Jawa artinya manyun aja ). Dengan gampangnya mereka katakan sulit untuk mengidentifikasi kehilangan ini.

Dengan kecewa kakak saya pun menceritakan hal ini kepada sahabat baiknya itu dan alangkah marah dan kecewanya juga dia dengan apa yang telah terjadi. Dan dia sudah berjanji untuk tidak lagi menggunakan jasa Pos apabila mengirim paket ke Indonesia, tapi lebih baik lewat courier swasta saja.

Beginikah kualitas pelayanan kantor Pos dan Giro negeri ini dengan membiarkan Oknum-Oknumnya bebas berkeliaran bak Maling Ayam, menggeledah dan membongkar-bongkar paket yang bukan untuk dirinya. Apakah Pegawai Kantor Pos punya wewenang lebih untuk membuka-buka kiriman seenak udelnya?

Semoga hanya kami saja yang mengalami, dan peristiwa ini tak akan terulang kepada yang lain.











2 comments:

emat said...

emang...orang pos harus banyak berbenah....

semoga bisa diambil hikmahnya

pastitakenal said...

betul kang emat...
kasian ya orang pos